Sekali waktu, kakak saya
bercerita kunjungan kerja temannya dari Jakarta. Seusai menyelesaikan tugas
negaranya itu, si ibu langsung minta diantarkan ke pelabuhan Ule Lheue, Banda Aceh, untuk
menuju pelabuhan Balohan, Sabang. Sudah menjadi kegiatan rutin, si ibu tersebut kebelet
tetap ingin ke Sabang meskipun pergi untuk sekian kalinya.
Ibu itu meresapi dengan dalam
tiap hal yang menarik mata. Sabang baginya menjadi rumah kedua, pelepas lelah kerja di
ibukota negara. Sampai-sampai saking senangnya di Sabang, si ibu itu tak sadar
bahwa kapalnya yang akan menuju ke Banda Aceh sudah duluan berangkat. Si ibu
ketinggalan kapal cepat! Berupaya mencari kapal lambat yang hanya berangkat dua
kali dalam sehari, pun tak ada. Sementara besoknya, si ibu itu harus sudah ada
di Jakarta. Hari Senin masuk kerja!
Mulailah ibu ini memutar otak mencari alternatif penyeberangan. Teringat olehnya kapal nelayan yang menyeberang
ke Pulau Aceh berkat info yang di dapat dari temannya. Karena lobi-lobi,
akhirnya si pemilik kapal mau memberangkatkan si ibu itu hingga tiba ke Banda
Aceh. Tapi, dengan bayaran mahal. Tak banyak ambil pusing, si ibu
langsung deal dengan pemilik kapal.
Bila tidak, bisa saja dia tidak akan tiba pada Senin-nya di Jakarta. Begitulah,
‘kegilaan’ orang-orang kepada Sabang.
Barangkali, si ibu ini akan
semakin berbinar, jika tahu kini Sabang semakin berbenah. Kegiatan Sail Sabang
2017 misalnya yang akan diadakan pada 28 November – 5 Desember, akan
dimeriahkan beragam kegiatan. Sebut saja Sabang
Fun Bike, Aceh Fun Dive, Sabang City
Tour, Coffee & Cullinary Festival, Paramotor Show, Blogging Competition, hingga
International Yacht Rally. Para
yachter dunia akan berada di Sabang. Jika tahun-tahun sebelumnya, Sail Indonesia hanya diikuti 40-50 yachter, tahun ini mengalami penambahan.
“Sudah ada 100 peserta yachter
yang akan mengikuti Sail Sabang 2017,” kata Reza Fahlevi, Kadisbupar Aceh saat
membuka Flash Blogging, Sabtu (11/11) di Hotel Kartika, Banda Aceh.
2015 lalu, pergi kedua kalinya ke
Sabang, saya baru pertama kalinya menyaksikan yachter. Berlabuh di dekat Pulau
Iboih, pemilik kapal yang berasal dari luar negeri tersebut sedang menikmati
indahnya eksotika Sabang. Konon lagi, karena kelamaan menepi di sana, kabar
angin menyebut si pemilik kapal sedang menenangkan hati setelah bertengkar
hebat dengan kekasihnya. Dia memilih Sabang, artinya ada sesuatu ketenangan yang
didapatnya. Saya berharap, yachter yang galau merana itu kembali lagi
untuk mengikuti Sail Indonesia yang kali ini diberi nama Sail Sabang. Apalagi,
bisa saja ajang ini mempertemukan dirinya dengan pasangan hidupnya kelak.
Tak hanya untuk orang luar Aceh,
kemeriahan Sail Sabang pun merebak di media sosial. Sebuah postingan di akun
instagram ternama dengan memiliki berpuluh ribuan pengikut rutin memposting
daya tarik wisata Sabang. Saya sangat senang, saat melihat tugu nol kilometer Indonesia
sudah bisa dinikmati masyarakat. Bentuknya sudah jadi dengan ciri khas angka 0
(nol) itu. Kalau tahun 2015, saya hanya bisa melihat bentuk kasarnya saja. Sementara
sekarang, saat mengetik tangggal #sabang #wisatasabang atau
#tugunolkilometersabang akan banyak sekali postingan tentang keindahan tugu
tersebut. Tentu, tugu ini akan menjadi daya tarik nomor wahid di Sabang. Betapa
tidak, tugu ini semacam menjadi ‘foto wajib’ kalau ke Sabang.
Selain foto keindahan Sabang
dengan pemandangan alamnya itu, pemerintah pun sudah membenahi jalan. Sebuah postingan foto instaragam tentang suasana jalan di Sabang memberikan bukti nyata, jika dulu jalan tak dihiraukan,
kini berbenah menyambut turis. Jalan di
lokasi wisata pada tengahnya sudah dicat garis warna kuning, di
sampingnya di cat garis putih. Pemenuhan fasilitas seperti ini sangat penting. Agar
menunjukkan keseriusan menggaet wisatawan untuk bidang transportasi wisata. Apalagi,
kini Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah menggandeng
mitra transportasi. Perubahan ini menjadi penting agar turis tak kocar kacir
mencari mobil atau taksi saat menikmati destinasi keindahan Sabang. ()
2 komentar:
Tulisan yg singkat, padat dan jelas. Perlu tips ni bg :).
#Baru bisa komen, baca tulisannya udh lama.
#typo di instagram
Paling seru menulis itu dari pengalaman dan cerita orang-orang. Terus tinggal digabung jadilah. hehehe
Posting Komentar