pixabay.com |
Saat memutuskan menjadi jomblo, terkadang banyak
cibiran dari teman-teman dekatmu yang sudah duluan katanya memilih kekasih
dalam status yang belum diakui oleh negara. Di saat menyandang status jomblo,
ada pula orang-orang yang kadung sibuk menanyakan apa kegiatanmu menghabiskan
hari-hari dengan status itu. Lebih-lebih mereka juga kadang menanyakan tentang
dunia pendidikanmu saat ini. Tentu, hal ini sangat menjengkelkan bukan? Kami
mencoba menyarikan pertanyaan-pertanyaan yang sebenarnya gak perlu kamu jawab saat berstatus jomblo.
1. Kenapa Kamu Gak Punya
Pacar?
Hadeuh! Kira-kira saat ada orang yang menanyakan hal
tersebut, pernah gak kamu ingin rasa-rasanya
melempar orang tersebut ke bantaran sungai, biar diterkan sekalian sama buaya,
lebih-lebih buaya darat. Seseorang yang sedang melabeli dirinya memiliki
tambatan hati, baik yang sudah pacaran atau tunangan, tentu sangat membanggakan-banggakan
dirinya memiliki kekasih. Tiap malam Minggu bisa duduk berduan di trotoar jalan
sambil makan bakso goreng, jagung bakar atau yang paling mewah makan di KF*
atau Pizza H*t bersama sampai larut malam. Bayangkan, kenapa tidak uang
tersebut kamu manfaatkan untuk beramal ke lembaga sosial, masjid, orang-orang
kurang mampu, tentu ini akan menambah pahalamu kan! Jadi, yang statusnya
pacaran, masih mau tanya-tanya orang lain kenapa gak punya paca atau kenapa gak
pacaran? Ini zaman pergolakan, bukan zamannya mikir-mikir tentang itu, kita
perlu tanggap saat orang-orang di Papua sana, atau baru-baru ini di Lumajang
dibunuh dengan keji oleh negara. Mana sikapmu?
2. Kapan Kamu Sidang Skripsi?
Lain halnya jika pertanyaan ini ditanyakan oleh calon
mertuamu, mana tau kan dia sudah ingin menyegerakan agar kamu menghalalkan
anaknya bagimu, heuheu. Orang-orang di sekitarmu akan sangat protektif
menanyakan tugas akhirmu yang kadang sudah di ujung hayat atau baru kamu mulai
pada semester 12 perkualiahan. Mereka saban hari, beragam orang akan menanyakan
hal itu, kecuali saat kamu sedang buang hajat. Via Watsap, BBM, facebook,
twitter ataupun path, orang-orang yang merasai dirinya dekat denganmu akan
menanyakan hal itu, “Udah bab berapa skripsinya”, “Kapan kamu sidang skripsi”,
“Kapan kamu wisuda”. Itu-itu saja yang ditanyakan, padahal orang yang merasai
dirinya dekat denganmu tadi, paling orang yang telah lama gak jumpa, secara spontan dia menanyakan hal
tersebut. Huft! Jomblo mana yang gak akan
jengkel saat ditanyai tentang skripsi. Cukup kamu jawab saja begini, jika dia
wanita tanyakan saja “Kamu udah siap aku lamar?” atau kalau dia laki-laki jawab
saja begini “Setelah di ACC dosen pembimbing, aku sidang!”.
3. Kerja Dimana Sekarang?
Siapa di sini yang pernah menanyakan pertanyaan ini? Ayo
tunjuk tangan, lalu tunjuk hidung sendiri. Tidak baik sebenarnya menanykan
tentang kegiatan seseorang saat dia telah selesai kuliah. Orang akan
bertubi-tubi menanyakan hal tersebut, sama halnya saat kamu sedang skripsi.
Bisa jadi orang-orang yang sama menanyakan hal lain pada dirimu. Menyangkut
pekerjaan adalah menyangkut hidup orang banyak, tidak hanya urusan perut tapi
apa yang ada di seberangnya. Jika kamu kawan lamanya, baru jumpa hari ini, dan
langsung secara spontan menanyakan “Kerja dimana?”. Orang itu akan sangat
terganggu batinnya, raut wajahnya juga langsung berubah. Jika boleh alternatif
lain untuk menanyakan tentang pekerjaan mungkin bisa dengan kalimat “Hai,
kegiatannya saat ini dimana?”. Karena, kata “Kerja” saat krusial ditanyai pada
orang-orang yang berstatus penganguran, apalagi penangguran hati. Pedih
jenderal!
4. Kapan kawin?
Status jomblo,
sudah sarjana dan memiliki pekerjaan tetap maupun honor atau kontrak, orang di
sekitarmu akan sangat rajin menanyakan hal ini, baik teman kantor, ibu-ibu PKK
desamu, tetangga, kerabat jauh atau teman akrabmu. Sudahlah, pertanyaan ini
sama halnya tidak penting untuk ditanyakan. Ini bentuk penghakiman kepada
jomblo-jomblo yang menjaga agar hatinya benar-benar diberikan kepada pasangan yang
sejalan dengannya. Diantara pertanyaan-pertanyaan di atas, pada sesi pertanyaan
“Kapan kawin?” membuat jomblo merasa seperti “menggigil” dan sangat tidak sopan
menanyakan hal tersebut, lebih-lebih saat menghadiri sebuah acara. Kenapa
tidak, orang-orang yang sudah menikah itu memberikan solusi nan produktif bagi
jomblo dengan menyodorkan calon pasangan hidupnya yang sesuai. Silakan ganti
pertanyaan “Kapan kawin?” dengan kalimat begini “Gimana udah ada pasangan?
Kalau belum, sini biar saya carikan plus tambahan mahar”. Nah, jomblo di
belahan bumi mana yang gak senang jika
ditanyai begini.
Bagi penanya, boleh
pikir-pikir ulang saat ingin menanyakan empat pertanyaan ini kepada jomblo.
Padahal merekalah yang sedang menjalankan salah satu visi Provinsi Aceh yaitu
menjalankan syariat Islam. Jadi, pekerjaan Polisi Wilayatul Hisbah (WH) sudah
berkurang. Tentu, pemerintah juga harus memperhatikan kehadiran jomblo-jomblo
ini, mana tahu 4 pertanyaan ini akan masuk dalam pencanagan qanun di Aceh untuk
masa-masa mendatang. Selamat bagi jomblo, terus kobarkan semangat jiwa
pergerakan seperti Tan Malaka, Soe Hok Gie atau Chairil Anwar, mereka-mereka
adalah jomblo revolusioner.
Tulisan sebelumnya
di Pertanyaan
Yang Gak Perlu Dijawab Oleh Jomblo
2. Kapan Kamu Sidang Skripsi?
3. Kerja Dimana Sekarang?
4. Kapan kawin?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar